Air Mineral VS Air Demineral
Apakah kamu sering mendengar tentang air mineral dan air demineral? Meski sekilas terlihat sama, ternyata air mineral memiliki perbedaan dengan air demineral.
Air mineral adalah jenis air yang sangat sering ditemukan dimanapun.
Air mineral mengandung beragam mineral, mulai dari kalsium, magnesium, natrium, dan selenium. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), menyatakan bahwa yang dimaksud air mineral adalah air yang didapat dari sumber alami secara langsung dan sudah melalui proses yang aman. Air mineral yang alami bersumber di bawah tanah, namun tidak semua sumber air menghasilkan air mineral dan kaya akan mineral.
Sedangkan air demineral adalah air yang sudah melalui proses pemurnian seperti destilasi dan deionisasi. Berbeda dengan air mineral, air demineral tidak memiliki kandungan ion mineral dan garam, seperti kalsium, klorida, sulfat, magnesium, dan natrium. Dilansir melalui Bronkhorst, air demineral tidak hanya dapat dikonsumsi saja, namun bisa juga untuk keperluan bidang industri dan ilmiah. Contohnya adalah untuk disemprotkan ke badan mobil sebagai pencegah tetesan air yang mengering. Selain itu, air demineral juga bisa dipakai untuk menghilangkan limescale di besi setrika.
Lalu, mana yang lebih bagus? Air mineral atau air demineral? Dalam karya “Your Water and Your Health”. Allan E. Bani menjelaskan bahwa mengkonsumsi air non mineral memiliki banyak manfaat karena tidak menambah kadar mineral anorganik yang menumpuk, selain itu juga dapat berperan dalam membersihkan mineral anorganik dalam tubuh.
Jadi, sebenarnya baik air mineral maupun air demineral juga memiliki proses yang bersih dan higienis. Namun, kamu juga perlu untuk lebih selektif dalam memilih kedua jenis air minum ini dan pastikan untuk memperhatikan kualitasnya terlebih dahulu. Mulai pola hidup sehat dengan rutin meminum air putih yang cukup, untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh.